Kamis, 19 Januari 2012

Nikon D5100 In-depth Review In english-


Review based on a production Nikon D5100, Firmware A 1.00, B 1.00
The arrival of the D5100 appears to signal the completion of Nikons refresh of its non-pro DSLR lineup. Its feature set and pricing mean that it sits very comfortably between the beginner-friendly D3100 and the high-end D7000 - it's clearly aimed to attract the attention of enthusiast photographers without cannibalizing sales of is sister models. A camera maker can judge the success of its market positioning by seeing how many people are wondering 'which model is right for me?' on discussion forums - and we think a D3100/D5100/D7000 progression would minimize such doubts. The official line is that the D90 maintains its position in the range, but both its naming and overlap with other models suggest that its role is now more one of historical interest than future significance.
The D5100 has a very similar 16.2MP CMOS sensor to the excellent one seen in the D7000 but, understandably, loses out on that camera's high-end build and feature-set. So there's no wireless flash control, magnesium alloy build or 39-point AF system but the underlying image quality is all but identical.
As has become standard for a Nikon at this price point, the D5100 offers a single control dial, pentamirror viewfinder and no built-in autofocus motor. However, it gains 1080p video capability (at 30, 25 or 24fps), saved using the efficient H.264/AVC codec, and a 920,000 dot fully articulated LCD panel to help shoot it. These are both significant gains over its predecessor the D5000, and the improvements extend to the D5100 having smaller, neater construction and a more conventional side-mounted hinge for that LCD.
These changes resolve two rather awkward aspects of Nikon's existing lineup: if the D5100 and D7000 end up being neighboring models it will avoid the inelegant overlap that existed between the D5000 and D90. It also ensures a more elegant appearance to the models themselves (the D5000 was many things, but pretty wasn't one of them).
Although the D5100 is listed as having an Expeed 2 processor, it's worth remembering that Nikon doesn't use this naming system to denote any specific components, so the actual chunks of silicon and capabilities aren't necessarily the same as those in the D3100 or D7000. However, in addition to a similarly specced 16.2MP sensor, the D5100 offers the same ISO settings as its big brother - extending up to an equivalent of ISO 25,600. It also inherits 14-bit Raw shooting - one of the factors that helps give the D7000 its impressive dynamic range - which is something Nikon used to offer only on its more expensive models.

Side by side

The D5100 is slightly smaller than the Rebel T3i/EOS 600D - probably its nearest competitor. Both are slightly larger than the Panasonic Lumix DMC-G2, which is built around a smaller sensor, and of course lacks an optical viewfinder assembly (instead using a high quality electronic finder). Ergonomically, the G2 is the most 'involved', and has the most physical control points and a touch-sensitive LCD screen, but overall the three cameras are physically quite similar.

Nikon D5100 Key Features

  • 16.2 megapixel DX-format CMOS sensor
  • Side-articulated 3.0" LCD monitor (920,000 dots)
  • 11 AF points (with 3D tracking)
  • IS0 100-6400 range (Up to 25,600 equivalent when expanded)
  • HD movies (1080p, 720p or WVGA)
  • 4 fps continuous shooting
  • In-camera effects filters in both stills and video modes

Compared to D5000

The D5100 is a smaller and (we think) more attractive camera than its predecessor the D5000. It is less bulbous, and closer to the D3100 and D7000 in terms of styling. The most significant design difference is the addition of a side-hinging LCD screen in the D5100, as opposed to the bulkier (and more awkward) bottom-hinged LCD used in the D5000.


 

Key Differences

  • Higher resolution sensor (16.2MP vs. 14MP)
  • 1080p video mode
  • Wider ISO range (100-25,600 equivalent)
  • Full-time AF mode (AF-F in live view)
  • Dual IR receivers (front and rear)
  • Side-articulated LCD screen (as opposed to bottom-articulated)
  • 921k dot LCD screen
  • 14-bit NEF (Raw) mode
  • Effects modes

Jumat, 16 Desember 2011

10 Pilot Terhebat Perang Dunia II

10 Pilot Terhebat Perang Dunia II yang sangat ampuh dalam menjatuhkan pesawat lawan lawanya.
10. Heinrich Ehrler

Mayor Heinrich Ehrler (14 September 1917 – 4 April 1945) merupakan Ace terhebat urutan ke 10 dengan rekor 208 kali menjatuhkan pesawat musuh. Ia meninggal pada tanggal 4 April 1945 dengan cara menabrakkan pesawatnya ke pesawat bomber B-17 Flying Fortress karena kehabisan amunisi setelah sebelumnya menembak jatuh 2 pesawat bomber serupa.
9. Hermann Graf

Kolonel Hermann Graf (24 Oktober 1912 – 11 April 1988) diakui sebagai Ace terhebat ke 9 dengan rekor 212 kali menjatuhkan pesawat musuh. Ia meninggal pada tanggal 11 April 1988 di kediamannya di kota Engen, Jerman karena penyakit Parkinson yang dideritanya sejak tahun 1965.
8. Heinrich Bä

Letnan Kolonel Oskar-Heinz (Heinrich) “Pritzl” Bär (25 Mei 1913 – 28 April 1957) adalah Ace terhebat urutan 8 dengan rekor 220 kali menjatuhkan pesawat musuh. Selama berperang, Heinrich 18 kali ditembak jatuh & selalu selamat sampai akhirnya ia meninggal pada tanggal 28 April 1957 akibat pesawat latih yang ia kemudikan jatuh di Braunschweig-Waggum, Jerman
7. Erich Rudorffer

Mayor Erich Rudorffer (1 November 1917 – sekarang) adalah penerbang terhebat urutan 7 dengan rekor 222 kali menjatuhkan pesawat musuh. Setelah perang, Erich menjadi instruktur sekolah penerbang, membuka pom bensin, menjadi pilot untuk PAN AM dan terakhir ia bekerja untuk maskapai Jerman Lufthansa.
6. Wilhelm Batz

Mayor Wilhelm “Willi” Batz (21 Mei 1916 – 11 September 1988) adalah Ace terhebat urutan 6 dengan rekor 237 kali menjatuhkan pesawat musuh. Selama berperang, ia tertembak jatuh sebanyak 4 kali & 3 kali terluka.
5. Walter Nowotny

Mayor Walter “Nowi” Nowotny (7 Desember 1920 – 8 November 1944) adalah Ace terhebat urutan 5 dengan rekor 258 kali menjatuhkan pesawat musuh. Sampai sekarang kematiannya masih jadi perdebatan, apakah pesawat yang ia kemudikan jatuh akibat kerusakan mesin ataukah ditembak jatuh oleh pesawat Amerika.
4. Otto Kittel

Kapten Otto “Bruno” Kittel (21 Februari 1917 – 14 Februari 1945) adalah Ace terhebat urutan 4 dengan rekor 267 kali menjatuhkan pesawat musuh. Pada tanggal 14 Februari 1945, ia berhasil menembak & merusak pesawat Soviet. Karena pesawat tersebut belum jatuh, ia mencoba mengejar pesawat itu. Namun justru pesawatnya ditembak oleh pesawat Soviet lain & kemudian terbakar & meledak sebelum ia sempat membuka parasut.
3. Günther Rall

Letnan Jenderal Günther Rall (10 Maret 1918 – 4 Oktober 2009) adalah Ace terhebat urutan 3 dengan rekor 275 kali menjatuhkan pesawat musuh. Günther selama berperang telah 8 kali ditembak jatuh & 3 kali terluka. Ia meninggal di rumahnya pada tanggal 4 Oktober 2009 setelah 2 hari sebelumnya mengalami serangan jantung.
2. Gerhard Barkhorn

Letnan Jenderal Gerhard “Gerd” Barkhorn (20 Maret 1919 – 8 Januari 1983) adalah runner-up Ace terhebat dengan rekor 301 kali menjatuhkan pesawat musuh. Pada tanggal 6 Januari 1983, Gerdhard & istrinya, Christl, mengalami kecelakan mobil. Christl meninggal seketika, Gerdhard meninggal 2 hari kemudian.
1. Erich Hartmann

Erich Alfred “Bubi” Hartmann (19 April 1922 – 20 September 1993) adalah Flying Ace terhebat sepanjang sejarah dengan rekor 352 kali menjatuhkan pesawat musuh. Dijuluki “Black Devil” oleh tentara Soviet karena kemampuannya menghabisi pesawat musuh sebanyak 352 kali, 345 diantaranya pesawat Soviet! Ia menjalani 1.404 misi & 825 pertempuran udara & tidak pernah sekalipun ditembak jatuh oleh lawan. Bravo!

4 Karakter Teman yang Perlu Dijauhi



Teman yang baik selalu membuat kita tertawa, memberi masukan demi kemajuan kita, dan selalu ada dalam suka maupun duka. Teman yang baik menjadi tempat berbagi. Namun, tidak setiap orang memiliki kepentingan terbaik di hati.

Ada teman yang Anda anggap baik, ternyata memiliki maksud buruk. Di balik sikap baiknya, mereka bisa menyimpan sesuatu tersembunyi.
Seperti dikutip dari laman She Knows, jika Anda merasa curiga dengan sikap seorang teman, atau selalu berpikir negatif saat bersamanya, sebaiknya kenali dulu 4 ciri teman yang sebaiknya Anda jauhi:
1.Pengaruh buruk
Teman baik harusnya membantu Anda tumbuh sebagai pribadi yang baik dan jauh dari ketakutan serta keputusan salah. Namun, ada teman yang membuat Anda melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan atau mendorong Anda untuk mengambil keputusan salah.
Ada pula teman yang  mengajak Anda bersamanya terjun ke tindakan-tindakan negatif. Teman seperti ini tidak layak ada di sekitar Anda. Bergaul dengan orang yang bisa memberi pengaruh baik untuk Anda.
2. Selalu mengeluh
Ada teman yang tidak pernah melihat sisi positif dari tiap keadaan. Jika Anda bertemu dengannya, dia selalu mengeluh. Bukan hanya keluhan pada 1 hal tetapi terhadap segala sesuatu, dari pekerjaan, keluarga, sampai soal makanan.
Mungkin keluhan masalah tertentu masih bisa ditolerir. Namun, jika Anda terus diserangnya dengan berbagai keluhan dan masalah yang tidak penting bahkan membesar-besarkan masalah, itu hanya menambah pikiran, frustasi dan melelahkan hidup Anda. Bahkan, Anda tidak ada kesempatan untuk bercerita kepadanya karena ia tidak henti-hentinya berkeluh kesah.
Jika sudah begitu, ada baiknya Anda perlahan menjauh darinya. Berhentilah menerima teleponnya, karena dia hanya ingin berkeluh kesah  yang tidak penting pada Anda.
3.Gemar menyombongkan Diri
Apa yang ia lakukan selalu lebih baik dari Anda, begitulah yang disampaikannya pada Anda. Dia menganggap Anda justru seperti pesaingnya. Jika Anda berhasil dalam suatu hal, dia tampak tidak senang. Jika dia sukses terhadap sesuatu, dia akan pamer pada Anda secara berlebihan.
Persahabatan berarti senang atas keberhasilan teman. Jika Anda senang dan bahagia, teman yang baik akan ikut bahagia. Jadi jika ada teman yang tidak bahagia bersama Anda, sepertinya dia bukan teman tepat untuk Anda. Bahkan secara diam-diam bisa saja Anda dianggapnya musuh.
4. Merasa tahu segalanya
Beberapa orang pembangkang merasa mereka tahu segalanya. Mereka selalu tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mencap Anda selalu salah tanpa menunjukkan bahwa mereka bisa memberikan cara lebih baik.
Berhati-hatilah jika Anda memiliki teman seperti ini. Saran, nasihat, dan kritik memang perlu untuk kemajuan seseorang. Namun, saran yang baik bukanlah menjatuhkan orang. Saran yang baik harus mengarahkan Anda secara tulus hal yang seharusnya Anda kerjakan. Dia juga mau mendengarkan pendapat Anda.
Jika hanya mengkritik saja secara terus meneruh tanpa mengarahkan ke sesuatu yang lebih baik, justru mereka adalah orang yang sok pintar dan tidak baik untuk kemajuan Anda.